Monthly Archives: August 2010

DI tengah pasar yang ramai, di antara lalu lalang para pembeli dan pedagang, seorang perempuan berlari-lari dengan seember air di tangan kanan dan sebuah obor di tangan kiri. Orang-orang merasa heran hingga salah seorang di antara mereka berteriak lantang, ”Hai … Continue reading →

APRESIASI layak diberikan kepada Panitia Seleksi (Pansel) Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang telah meloloskan Bambang Widjojanto dan Busyro Muqoddas sebagai calon pimpinan KPK untuk menggantikan Antasari Azhar. Di antara sekian tokoh, dua orang itu memang “pantas” untuk duduk di … Continue reading →

TENSI hubungan Indonesia-Malaysia yang terekam media menunjukkan perkembangan yang semakin buruk. Setidaknya, hal itu dipicu pernyataan Menlu Malaysia yang menolak meminta maaf atas insiden penangkapan petugas DKP beberapa minggu lalu. Sikap Menlu Malaysia tersebut dipersepsikan oleh publik Indonesia sebagai suatu … Continue reading →

UNTUK kali kesekian, aparat kepolisian kembali berhasil membongar sindikat penjualan bayi. Seperti diberitakan harian Jawa Pos, 27-28 Agustus 2010, aparat Poltabes Palembang saat ini terus mengembangkan penyelidikan kasus dugaan penjualan bayi oleh tersangka Akik, 45.

DUA pekan berlalu sejak insiden penangkapan tiga petugas dinas kelautan dan perikanan (DKP) oleh aparat Malaysia pada Jumat (13/8), eskalasi ketegangan hubungan kedua negara tak kunjung turun. Bahkan, dalam dua hari terakhir, tensi ketegangan itu semakin naik ketika petinggi Malaysia terpancing … Continue reading →

HEBOH tragedi Tanjung Berakit menjelang detik-detik proklamasi kemerdekaan RI beberapa minggu lalu membawa efek yang berkepanjangan. Demonstrasi anti Malaysia terus bergulir dari hari ke hari di sejumlah daerah di Indonesia, terutama di Jakarta.

FILSUF Prancis Rene Descartes (1596-1650) pernah mengatakan sebuah ungkapan yang terkenal hingga kini, yaitu Cogito Ergo Sum, yang berarti ”Saya Berpikir, maka Saya Ada”. Sebuah ungkapan yang ingin menjadikan manusia dengan seluruh kemampuan rasionalnya sebagai subjek yang sentral dalam penyelesaian … Continue reading →

SEJAK menjabat duta besar Republik Indonesia untuk Republik Konfederasi Switzerland pada Maret 2010, saya menerapkan kebijaksanaan ”pintu terbuka”. Yakni, warga Indonesia bisa melakukan kegiatan di kediaman resmi Dubes (Wisma Indonesia) yang terletak di Kampung Gumligen, pinggiran Kota Bern.

“Kita dirikan Indonesia bukan di dalam sinarnya bulan purnama, tapi di bawah palu godam dan di dalam api peperangan!” (Soekarno, 1945) “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga (kaum itu) mengubahnya sendiri.” (Al Quran, Surat Ar-Ra’d: 11)

TUJUH tahun lima bulan, puluhan ribu triliun rupiah, dan empat ribu nyawa tentara. Itulah harga yang harus dibayar Amerika Serikat (AS) atas invasi mereka ke Iraq. Untuk sebuah perang yang didasarkan atas sebuah klaim yang belakangan terbukti bohong, harga itu … Continue reading →